Waduk Kedung Omdo
Waduk Kedung Ombo
merupakan salah satu bendungan terbesar yang pernah dibangun oleh pemerintah.
Waduk yang mulai dibangun pada tahun 1980 dan selesai pada tahun 1991 ini
terletak di 3 (tiga) wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Sragen, Kabupaten
Boyolali, dan Kabupaten Grobogan. Waduk Kedung Ombo dibangun pada pertemuan
Sungai Uter dan Sungai Serang yang terletak di Dukuh Kedungombo, Desa Ngrambat,
Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan.
Kawasan Waduk Kedung Ombo mempunyai area seluas
6.576 Ha yang terdiri dari lahan perairan seluas 2.830 Ha dan lahan daratan
seluas 3.746 Ha. Pemanfaatan Waduk Kedung Ombo baru sebatas untuk irigasi,
PLTA, perikanan, dan yang sekarang sedang dikembangkan adalah pengembangan
potensi Waduk Kedung Ombo di bidang pariwisata. Keberadaan Waduk Kedung Ombo
tidak hanya memberikan manfaat bagi tiga kabupaten yang menjadi daerah
genangannya, namun juga bagi daerah-daerah lain. Sebagai contoh, daerah-daerah
yang mendapatkan pelayanan irigasi dari Waduk Kedung Ombo antara lain Demak,
Kudus, dan Pati. Bahkan air Waduk Kedung Ombo juga melayani sebagian kebutuhan
air minum di Kota Semarang.
Di waktu yang lalu, keberadaan Waduk Kedung Ombo
tidak bisa dilepaskan dari kesan negatif yang melekat padanya. Kesan negatif
yang muncul akibat proses pembangunan waduk tersebut. Banyak warga masyarakat
yang merasa sangat dirugikan karena rumah dan desa yang mereka huni harus
ditenggelamkan untuk dijadikan daerah genangan air Waduk Kedung Ombo. Bagi
mereka, Waduk Kedung Ombo merupakan cermin ketidakadilan pada masa pemerintahan
Orde Baru, yang antara lain berhubungan dengan ganti rugi tanah dan pelanggaran
hak asasi manusia.
Ketika itu mungkin tidak pernah terpikir di benak
masyarakat bahwa pembangunan Waduk Kedung Ombo akan memberikan manfaat yang
besar bagi pembangunan dan perkembangan di daerah tersebut, serta peningkatan
kesejahteraan hidup masyarakat. Mengingat daerah di sekitar Waduk Kedung Ombo
yang gersang sehingga sangat tidak mendukung bagi perekonomian masyarakat.
Akibatnya, kondisi masyarakat di sekitar Waduk Kedung Ombo pada umumnya miskin.
Potensi wilayah perairan Waduk Kedung Ombo yang
dapat dikembangkan untuk usaha budidaya ikan adalah seluas 2.830 Ha, sedangkan
yang telah diusahakan oleh masyarakat adalah seluas 28 Ha untuk budidaya ikan
nila merah, karper, gurame, dan patin. Ikan-ikan tersebut ada yang dipelihara
dengan sistem keramba apung. Ikan-ikan yang dihasilkan dari Waduk Kedung Ombo
sehat dan aman untuk dikonsumsi karena tidak tercemar oleh bahan atau zat yang
dapat membahayakan kesehatan. Hal ini karena perairan Waduk Kedung Ombo adalah
salah satu perairan yang bebas dari pencemaran limbah kimia berbahaya yang
berasal dari limbah pabrik atau industri. Masyarakat bisa berbelanja ikan-ikan
tersebut di pasar ikan yang berada di sekitar waduk.
Berbagai aktivitas menarik bisa dilakukan oleh
para wisatawan di Waduk Kedung Ombo, antara lain menikmati keindahan panorama
Waduk Kedung Ombo, memancing ikan, berbelanja di pasar ikan, dan berpetualang
dengan perahu motor di pulau seluas 20 Ha yang berada di tengah waduk. Selain
itu, di kawasan Waduk Kedung Ombo telah berdiri sebuah lapangan pacuan kuda
“Nyi Ageng Serang” yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung yang
cukup memadai. Lapangan pacuan kuda seluas ± 15 Ha dengan panjang lintasan 600
M dan lebar lintasan 14 M ini merupakan miniatur dari lapangan pacuan kuda
Pulomas di Jakarta dan pernah menjadi tuan rumah untuk kejuaraan pacuan kuda
tingkat nasional. Kejuaraan pacuan kuda merupakan kegiatan rutin tahunan di kawasan
Waduk Kedung Ombo, yang tentu akan menjadi salah satu atraksi wisata yang
menarik dan sayang untuk dilewatkan.
Title : Wisata Waduk Kedung Omdo di Grobogan
Description : Waduk Kedung Omdo Waduk Kedung Ombo merupakan salah satu bendungan terbesar yang pernah dibangun oleh pemerintah. Waduk yang mul...
Description : Waduk Kedung Omdo Waduk Kedung Ombo merupakan salah satu bendungan terbesar yang pernah dibangun oleh pemerintah. Waduk yang mul...
0 Response to "Wisata Waduk Kedung Omdo di Grobogan"
Post a Comment